🐮 Syekh Ali Akbar Marbun

Ikuthadir bersama rombongan Kiai Maruf, ikut hadir Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama (NU) Syekh Ali Akbar Marbun dan Ketua PBNU Nusron Wahid. Dalam safarinya, Kiai Maruf dijadwalkan mengunjungi masyarakat di sejumlah tempat, antara lain berziarah ke makam Sisingamangaraja, menyapa warga di Balige, serta shalat Jumat di Mesjid Al-Hadhonah Balige SyekhAli Akbar Marbun yang akrab dipanggil Buya itu lalu menyerahkan sorban, peci dan sebuah tongkat kayu kokka kepada Menteri Erick Thohir. "Istilah pesantren bapak dikaruniai sorban, dikasih PimpinanPondok Pesantren Al-Kautsar Syekh Ali Akbar Marbun meminta seluruh elemen bangsa menyatukan berbagai perbedaan untuk menciptakan perdamaian yang SosokSultan Daulat Semakin Terkuak dan Hubungannya dengan Sisingamangaraja XII Sosok Sultan Daulat Sambo, Raja Batu-batu yang p Warisanpenting dari Syekh Ali Akbar Marbun," tulis Erick. Selain itu, banyak pelajaran yang Erick Thohir dapatkan ketika kunjungannya ke Ponpes Al Kautsar Al Akbar Medan. Salah satunya adalah pengingat baginya untuk terus menjaga amanah. "Banyak pelajaran saya dapatkan dalam kunjungan singkat ini. Salah satunya sebagai pengingat bagi saya Sejumlahtokoh turut hadir dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, yakni Bupati Mandailing Natal Dahlan Nasution, KH Mifta Hul Achyar wakil Rois Am PBNU, Syekh Ali Akbar Marbun Ketua Dewan Ulama JBMI dan Prof Dr Rusmin Tumanggor Dewan Pakar JBMI dan Guru Besar UIN Jakarta, Homepage/ News Kajati Sulteng dan Koordinator Jampidsus Kejaksaan Agung Diupa-Upa dan Diulosi Syekh KH Ali Akbar Marbun. Ikuti Kami; 26 Februari, 2021 oleh Redaksi Goosela.com. Kajati Sulteng dan Koordinator Jampidsus Kejaksaan Agung Diupa-Upa dan Diulosi Syekh KH Ali Akbar Marbun. Barustelah lama menjadi bandar internasional yang menjadi tempat pemberhentian kapal-kapal di musim tertentu dari Yunani, Arab, Armenia, Tamil, Persia, India dll yang dibuktikan dengan ditemukannya prasasti Lobu Tua dan eksistensi Makan Mahligai, Makam Papan Tinggi dan lain sebagainya. KunjunganSutan Bhatoegana yang didampingi Syekh Ali. Akbar Marbun beserta rombongan disambut hangat Tuan Guru Syekh Babussalam beserta jajaran pengurus Ponpes Babussalam. Ali Akbar Marbun yang TuanSyekh KH Ali Akbar Marbun adalah Kiyai Sepuh NU yang sangat dihormati Presiden Jokowi, beliau juga merupakan Ahlul Halli Walaqdi Nahdlatul Ulama di Indonesia saat ini. Didalam Nasehatnya Beliau menyampaikan pesan kepada saya Gerakan Pemuda Al Washliyah harus bisa meraih hati umat, persiapkan diri dan bekali diri dengan ilmu dan kesolehan. 0Syeikh Ali Akbar Marbun, Ulama Wali Nusantara March 15, 2014 Syekh Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan, letaknya + 28 KM dari kota Barus Kabupaten Tapanuli Tengah, atau + 280 KM dari kota Medan. Beliau adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun (Alm) dengan ibunya Hj. tAzK. Syech KH Ali Akbar Marbun adalah Pendiri sekaligus Pengasuh Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Jl Pelajar No 264 Medan, Sumatera Utara. Syech KH Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, KH Ali Akbar Marbun adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun Alm dengan ibunya Hj Chadijah bt Nainggolan meninggal pada usia 105 tahun adalah petani dan orang yang taat beragama Ali belajar di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh Syech Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H Abdullah Musthafa Nasution dan guru besarnya Syech Abdul Halim belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syech Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah. Setelah menunaikan ibadah haji, Syekh Ali tinggal di Mekkah untuk belajar. Syekh Ali banyak belajar dari ulama-ulama Sunni di Mekkah, salah satunya kepada Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al belajar di Mekkah, pada tahun 1978 Syech Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan Pesantren Al-Kautsar KH Ali Akbar Marbun terpilih menjadi salah satu anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa di Muktamar Ke-33 NU Jombang yang dipilih oleh para Muktamirin. Setelah diadakan tabulasi, Syekh Ali mendapat suara sebanyak 246 suara. Anggota Ahwa bertugas memilih Rais Aam PBNU yang akan menahkodai NU di periode 2015-2020. Fathoni Home Humaniora Jum'at, 17 Februari 2023 - 1726 WIBloading... Hary Tanoesoedibjo HT menyambut kunjungan Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara, Syekh KH Ali Akbar Marbun, Rabu 15/2/2023. Foto/Dok MPI A A A JAKARTA - Hary Tanoesoedibjo HT menyambut kunjungan Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara, Syekh KH Ali Akbar Marbun, Rabu 15/2/2023. HT menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut."Menerima Syech KH Ali Akbar Marbun, Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan. Terima kasih atas kunjungannya Kyai," tulis HT seraya membagikan foto bersama pada laman Instagram miliknya, Kamis 16/2/2023.Pertemuan HT dengan Syekh Ali Akbat Marbun bukanlah yang pertama. Pada September 2017 misalnya, HT juga menerima kunjungan Syekh KH Ali Akbar Marbun. "Kami bertukar pikiran bagaimana ambil bagian dalam membangun bangsa," ujar HT, 4 September 2017. zik hary tanoesoedibjo tokoh agama syekh kh ali akbar marbun Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 32 menit yang lalu 52 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu Maman Imanulhaq Sowan ke Syekh Ali Akbar Marbun, Ulama Khos NU Medan/foto anjasmara MEDAN, – Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air, KH Maman Imanulhaq, pada Selasa 22/2/2022, sowan ke kediaman Syekh KH Ali Akbar Marbun, ulama kharismatik Medan, yang juga ulama khos Nahdlatul Ulama NU. Turut mendampingi Kiai Maman sejumlah petinggi KITA lainnya seperti RE. Nainggolan, Camelia Lubis, Ketua dan Sekretaris KITA Medan, serta beberapa pengurus lainnya. Pada kesempatan itu, Syekh KH Ali Akbar memberi pesan khusus kepada Kiai Maman, salah satunya yakni meminta Anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu untuk terus bekerja bagi bangsa dan negara. Yang penting juga, pesan Syekh Ali Akbar, Kiai Maman bersama KITA harus rajin berkolaborasi dengan organ lain untuk bekerja kreatif, inovatif, dan ikhlas demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kiai Maman pun disematkan Kain Ulos warna merah. Kain Ulos melambangkan simbolisasi atas kedatangan tamu kehormatan. Memang, masyarakat Batak selalu memuliakan tamu tanpa melihat latar belakang apapun. Bagi adat sana, kemuliaan akan dianugerahi oleh Tuhan YME bila antar sesama saling memuliakan. Di sela pertemuan, Anggota Ahlul Halli wal Aqdi Ahwa pada Muktamar NU ini, dengan tangan bergetar, memberikan tasbih dari kayu kaoka. Tasbih itu diselipkan ke dalam genggaman Kiai Maman. Tasbih seakan memberi pesan kepada Kiai Maman beserta rombongan KITA untuk senantiasa berzikir mengingat Sang Pencipta. “Jangan lupa berzikir. Hanya hati yang ingat Allah yang akan mendapat ketenangan dan kebahagiaan,” tutur pengasuh Pesantren Al Kautsar ini. Penulis Arpaso Editor Budiono

syekh ali akbar marbun